Rangkuman Materi Tentang Agama

 



A. Pengertian Agama

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatana kehidupan. Banyak agama memiliki mitologisimbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup yang menjelaskan asal-usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etikahukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.

Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktik agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.

 

B. Fungsi Agama

· Pertama, Fungsi  Edukatif

Agama memiliki fungsi untuk membimbing dan mengajar masyarakat sehingga tingkah laku mereka dapat menjadi baik dan benar. Dalam konteks ini, masyarakat memiliki keterbukaan hati untuk dibina dan digembleng sesuai dengan nilai-nilai agama yang diberikan. Agama menyampaikan pengajarannya melalui petugas-petugas agama, baik di dalam upacara (perayaan) keagamaan, renungan, khotbah, pendalaman iman maupun di luar perayaan liturgis.

· Kedua, Fungsi Penyelamatan

Semua anggota masyarakat memiliki kerinduan yang besar untuk mencapai keselamatan, baik untuk kehidupan sekarang maupun untuk kehidupan setelah kematian. Untuk itu, keselamatan tidak boleh dipandang sebagai hal yang biasa-biasa saja tetapi merupakan sesuatu yang cukup sulit tergantung bagaimana manusia menghayati kehidupan beragamanya. Jaminan untuk keselamatan hanya ditemukan dalam agama. Dalam agama diberikan pengajaran bagaimana cara untuk mencapai keselamatan itu.

· Ketiga, Fungsi Memupuk  Persaudaraan

Agama bersifat universal dan penganutnya terdapat dimana-mana di berbagai belahan dunia ini. Para penganut agama ini tentunya berasal dari latar belakang budaya, ras, suku, pekerjaan, status sosial, warna kulit dan golongan yang berbeda. Perbedaan dilihat sebagai kekayaan dan melalui agama semua perbedaan ini dapat disatukan dengan melakukanan hubungan horinzontal yang sangat erat.

Mungkin ada banyak orang yang menolak bahwa agama memiliki peran untuk memupuk persaudaraan. Penyangkalan mereka bertolak dari realita bahwa begitu banyak kekerasan, permusuhan yang terjadi di dunia ini karena masalah agama. Misalnya adanya pembakaran rumah-rumah ibadat, pembakaran rumah sakit dan sederetan masalah-masalah sosial lainnya yang seringkali terjadi selama ini. Hemat penulis, perspektif seperti ini perlu diubah dan kurang objektif, karena berat sebelah. Mereka hanya melihat hal-hal negatifnya saja, seakan-akan kehidupan di dunia ini hanya diisi oleh permusuhan dan tidak pernah ada kedamaian di dalamnya.

· Keempat, Fungsi Transformatif

Kata transformatif berasal dari bahasa latin "Transformare", artinya mengubah bentuk. Jadi fungsi transformatif (yang dilakukan kepada agama) berarti mengubah bentuk kehidupan masyarakat lama dalam bentuk kehidupan baru [Sumber 2]. Dalam pengertian ini masyarakat menggantikan nilai-nilai kehidupan lama dan menanamkan nilai-nilai baru. Misalnya masyakat primitif yang sejak lama terbentuk dalam budaya yang menganut kepercayaan animisme, yakni percaya terhadap makhluk halus atau roh yang mana mereka perpandangan bahwa benda-benda seperti pohon-pohon, gua atau batu besar memiliki kekuatan-kekutan tertentu.

Melaui agama, pola pikir masyarakat primitif seperti itu diubah. Agama mengarahkan masyarakat untuk meninggalkan kepercayaan-kepercayaan terhadap makhluk halus dan kemudian menumbuhkankan imannya bahwa Tuhanlah yang merupakan sumber segala kehidupan manusia. Tuhan dipandang sebagai jawaban atas segala persoalan hidup manusia. Dengan demikian melalui kehadiran Tuhan, manusia dapat melakukan hal-hal baik dalam kehidupannya.

 

C. Pelembagaan Agama
Agama sangat universal, permanen, dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, maka akan sulit memahami masyarakat. Hal yang harus diketahui dalam memahami lembaga agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur dari agama.
Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi-dimensi ini dapat diterima sebagai dalil atau dasar analitis, tapi hubungan antara empat dimensi itu tidak dapat diungkapkan tanpa data empiris.


D. Konflik Agama Dalam Masyarakat

Konflik merupakan masalah yang cukup kompleks saat ini, terutama di Indonesia. Dikarenakan keberagaman suku, ras, dan agama yang ada. Perbedaan karakter dan kepentingan setiap kelompok yang tidak dapat berjalan beriringan satu sama lain menjadi salah satu faktor munculnya konflik. Walaupun konflik sering muncul, dimata dunia warga negara Indonesia tetap dapat berjalan beriringan atau damai dan demokratis.

Hal ini karenanya adanya sikap toleransi dan norma-norma yang berlaku di masyarakat sejak zaman nenek moyang. Isu SARA merupakan hal yang biasa terjadi di Indonesia. Agama sendiri juga sebagai salah satu norma yang berjalan di masyarakat. Di Indonesia setidaknya ada 5 agama yang dianut masyarakat, yaitu islam, keristen, katolik, budha, hindu, danh kong hu chu.




Sumber : 

https://id.wikipedia.org/wiki/Agama

https://www.kompasiana.com/suhermanagustinus4195/5ebf7a27097f36278a69b252/4-fungsi-agama-bagi-kehidupan-bermasyarakat#

https://cicidamayanti.wordpress.com/2014/11/01/fungsi-agama-pelembagaan-agama-dan-agama-konflik-masyarakat/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Dan Perkembangan Sistem Informasi & Teknologi Informasi Sampai Saat ini

SOSIALISASI

New Media